Saturday, January 29, 2011

PT. Jembatan Madura Ferry



by : soesiloadji

Surabaya- Dengan mulai beroperasinya jembatan suramadu pada tahun lalu, lalu lintas angkutan laut kapal ferry dari dermaga ujung surabaya menuju dermaga kamal madura menurun. Disebabkan penumpang yang menurun drastis.

Kebanyakan penumpang umum maupun kendaraan roda dua maupun roda empat lebih memilih melewati suramadu. Hal tersebut wajar saja, karena lebih menyingkat waktu dan menghemat biaya.

Dengan menurunnya jumlah penumpang, jumlah kapal yang beroperasi berkurang. Kapal-kapal tersebut dipindahkan operasinya ke daerah lain yang lalu lintasnya masih tinggi.































Friday, January 28, 2011

Fakta Tentang Para Perokok

http://hermawayne.blogspot.com

1. Perokok pasif lebih berbahaya daripada perokok aktif, maka untuk mengurangi resiko tersebut, aktiflah merokok.

2. Menghindarkan diri dari perbuatan jahat karena tidak pernah ditemui orang yang membunuh, mencuri dan berkelahi sambil merokok.

3. Mengurangi resiko kematian: Dalam berita tidak pernah ditemui orang yang meninggal dalam posisi merokok.

4. Berbuat amal kebaikan: Kalau ada orang yang mau pinjam korek api, paling tidak sudah siap dan tidak mengecewakan orang yang ingin meminjam.

5. Baik untuk basa-basi dan keakraban: Kalau ketemu orang misalnya di Halte, kita bisa tawarkan rokok. Kalau basa-basinya tawarkan uang, kan nggak lucu!

6. Memberikan lapangan kerja bagi buruh rokok, dokter, pedagang asongan dan perusahaan obat batuk.

7. Bisa untuk alasan untuk tambah gaji karena ada post untuk rokok dan resiko baju berlubang kena api rokok.

8. Bisa menambah suasana pedesaan/nature bagi ruangan ber AC dengan asapnya sehingga seolah berkabut.

9. Menghilangkan bau wangian ruangan bagi yang alergi bau parfum.

10. Kalau mobil mogok karena busi ngadat tidak ada api, maka sudah siap api.

11. Membantu program KB dan mengurangi perselingkuhan, karena konon katanya, merokok bisa menyebabkan impotensi.

12. Melatih kesabaran dan menambah semangat pantang menyerah, karena bagi pemula, merokok itu tidak mudah, batuk dan tersedak tapi tetap diteruskan (bagi yang lulus).

13. Untuk indikator kesehatan: Biasanya orang yang sakit pasti dilarang dulu merokok, jadi yang merokok itu pasti orang sehat.

14. Menambah kenikmatan: Sore hari minum kopi dan makan pisang goreng sungguh nikmat. Apalagi ditambah rokok.

15. Tanda kalau hari sudah pagi, kita pasti mendengar ayam merokok.(hehehe...maksa banget)

16. Anti maling, waktu perokok batuk berat di malam hari.

17. Membantu shooting film sadis, rokok digunakan penjahat buat nyundut jagoan yang terikat di kursi. Ha, penderitaan itu pedih, jendral!!!
18. Film Koboi pasti lebih gaya kalau merokok sambil naik kuda, soalnya kalau sambil ngupil susah betul.

19. Teman boker yang setia.

20. Bahan inspirasi dan pendukung membuat Tugas Akhir, sehingga seharusnya dicantumkan ucapan terima kasih untuk rokok pada kata sambutan.

Monday, January 24, 2011

SBY Mengeluh Tak Naik Gaji, Presiden Lain Malah Potong Gaji












Tak seperti Presiden SBY yang mengeluhkan tak naik gaji selama tujuh tahun, sejumlah presiden di negara lain malah dengan sukarela memangkas gajinya demi rakyat।

- Presiden Bolivia, Evo Morales.
Awal 2006 saat menjabat, Presiden Bolivia Evo Morales memutuskan memotong gajinya lebih dari 50%. Ia juga melarang pejabat pemerintah menerima gaji lebih tinggi dari pada dirinya. Yakni US$1.875 (sekitar Rp17 juta) per bulan. Morales menggunakan dana lebih itu untuk memperbanyak guru sekolah di negaranya.

- Presiden Peru, Alan Garcia.
Sebulan setelah menjabat sebagai Presiden Peru, Alan Garcia mengumumkan pemotongan gaji beberapa pejabat pemerintah dan dirinya sendiri. Pemotongan gaji Garcia mencapai lebih dari 60%, menjadi sekitar US$5.000 (sekitar Rp45 juta) per bulan. Hal ini sukses menghemat anggaran negara hingga puluhan juta dolar AS.

- Presiden Meksiko, Felipe Calderon.
Langkah serupa dilakukan oleh Presiden baru Meksiko, Felipe Calderon di penghujung 2006. Presiden sebelumnya, Vicente Fox, mencapai US$245 ribu per tahun (sekitar Rp2,2 miliar) yang dinilai terlalu banyak. Calderon ingin menyediakan dana US$2,5 miliar untuk membangun 2.500 sekolah di negaranya.

- Presiden Republik Ceko, Vaclav Klaus.
Dia meresmikan sebuah UU untuk memangkas gaji pejabat pemerintah sebanyak 5%. Gaji pokoknya menjadi sekitar US$10 ribu (sekitar Rp90 juta) dan tak ada pejabat negara yang melebihi gaji dirinya. Hal ini diyakini menghemat US$8,5 juta.

- Presiden Mauritania, Sidi Mohamed Ould Cheikh Abdallahi.
Sidi Mohamed Ould Cheikh Abdallahi memotong 25% gajinya karena negaranya miskin dan produksi minyak mulai turun. Tidak diketahui berapa gajinya, namun para menteri di Mauritania tak menerima lebih dari US$3.500 (sekitar Rp31 juta) per bulan. Gaji presiden berada di atas jumlah itu.

- Presiden India, Pratibha Patil.
Dia melakukan pemotongan gaji pribadi hingga 50%. Tak diketahui berapa banyak jumlah itu.

- Presiden Irlandia, Mary Patricia McAleese.
Mary Patricia McAleese yang memotong 20% gajinya menjadi 250 ribu euro per tahun (sekitar Rp3 miliar) per tahun.

Sumber: inilah।com

Friday, January 21, 2011

Tips Agar Hidung Terlihat Mancung




Di samping membuat wajah terlihat lebih segar, riasan juga berfungsi untuk membantu mengoreksi bagian wajah yang kurang sempurna. Oleh karena itu, pilihlah warna-warna riasan wajah yang segar untuk menciptakan penampilan yang lebih berkesan.

Ada 5 langkah penting yang perlu dilakukan untuk membentuk hidung agar tampak lebih mancung, yaitu:

* Miliki 2 warna foundation, yaitu gelap dan terang. Warna foundation digunakan untukyang gelap, menutupi area wajah yang perlu disamarkan. Sebaliknya, warna foundation yang terang diaplikasikan untuk menonjolkan area wajah yang memang perlu ditampilkan.

* Untuk hidung, aplikasikan foundation Sedangkan untuk berwarna gelap pada bagian samping.tulang hidung, gunakan foundation warna terang. Sebagai alternatif lain, Anda bisa menggunakan concealer. Agar perbedaan warna antara keduanya tak terlalu mencolok, rapikan foundation tersebut dengan menepuk-nepuk menggunakan jari tangan.

* Setelah itu, gunakan bedak tabur atau padat secara merata pada wajah.

* Lanjutkan dengan penggunaan eyeshadow untuk merias mata. Pada bagian ujung mata bagian dalam, aplikasikan sedikit eyeshadow berwarna gelap, untuk menciptakan sudut antara ujung mata dengan hidung.

* Di tulang hidung bagian atas, aplikasikan sedikit eyeshadow berwarna putih gading (ivory). Untuk hidung bagian samping, beri warna cokelat tua. Hidung akan terlihat lebih ramping dan mancung.



KOMPAS.com

Tuesday, January 18, 2011

Susu Kambing Farm


” LOKASI KANDANG YANG SEJUK DAN MASIH ASRI SERTA BEBAS POLUSI “













Kawasan ini terletak di desa Toyomarto Kecamatan Singosari dan Desa Wonorejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang.
Sebelum sampai ke kandang milik kami mata pengunjung dimanjakan oleh hamparan kebun teh milik PT.Perkebunan Nusantara XII yang memang jalan menuju peternakan kami melewati objek wisata ini. Objek wisata yang menawarkan suasana pegunungan yang sejuk dan panorama keindahan alam.
Lokasi kandang kami terletak kurang lebih 30 km arah utara kota Malang di kaki Gunung Arjuna dengan ketinggian antara950-1250 diatas permukaan laut(dpl) dengan temperatur 19-26 derajat celcius, dan dari Kecamatan Lawang tepatnya. Cukup mudah menuju ke sana. Jika Anda tidak membawa kendaraan pribadi, Anda bisa menggunakan angkutan umum dari kota Malang ke arah Surabaya.Pertengahan jalan atau tepatnya di terminal Lawang, Anda berhenti dan ganti angkutan yang khusus menuju Wonosari. Jalannya cukup bagus, menanjak, dan agak berkelok-kelok. Di terminal, selain ada angkutan khusus ke kawasan tersebut, biasanya ada carteran kendaraan yang bisa kita sewa kalau memang datang satu rombongan.







Jalan menuju areal kandang peternakan kambing PE kami melewati areal perkebunan teh yang sejuk

Memasuki kawasan ini, kesegaran udara sangat terasa sekali. Bila ingin singgah dulu di perkebunan teh tarifnya hanya dengan Rp 5.000 rupiah per orang dan 2500 rupiah untuk biaya parkir mobil, Anda juga sudah bisa masuk dan bebas untuk menikmati kekayaan alam di seluruh kawasan kebun teh, ini juga yang menjadi daya tarik peternakan kami. Tak heran, dengan indahnya alam kebun teh Wonosari ini, banyak orang Belanda dan wisatawan asing lainnya yang seringkali datang di kawasan ini dan tinggal cukup lama. Ada yang sampai dua pekan menginap di kamar hotel yang memang sengaja disediakan untuk wisatawan. Para wisatawan asing ini selain melakukan tea walk, mereka lebih mengutamakan untuk mengunjungi pabrik teh yang dibangun zaman Belanda.
Dengan ditunjang pakan hijauan yang organik dan segar bebas kontaminasi limbah industri, serta lokasi yang bebas polusi sejuk dan masih asri disinilah kunci pemasaran hasil peternakan kami yaitu “SUSU KAMBING FRESH DAN ORGANIK” disini juga kami mempunyai bibit kambing etawa unggulan bermutu kelas kontes (lomba) dan perah yang siap untuk anda miliki.


Susu Kambing (Sejarah)



SEJARAH KAMBING PE MASUK KE INDONESIA
JAMUNAPARI = JAMNAPARI = ETAWA
PERANAKAN ETAWA = PE

Tiada batas desa, batas kota, batas negara yang bisa membendung keingin tahuan saya. India yang sama sekali tidak pernah menarik untuk saya kunjungi, ahirnya menjadi negara yang sangat menarik untuk di datangi karena saya duga dinegara inilah asal usulnya Kambing PE.
Dimulai dari New Dehli, dilanjutkan dengan surfer di dunia maya kesana kemari. Ahirnya harus saya akui bahwa India beserta masyarakatnya, mempunyai kebudaya-an yang luar biasa mengagumkan. Sebut saja salah satu yang sangat populer yaitu TAJ MAHAL di Agra, saya tidak akan pernah tahu, jika saya tidak ingin tahu lebih dalam mengenai Kambing PE.
Peranakan Etawa adalah nama jenis Kambing Perah yang banyak terdapat di Jawa Tengah. Mengapa banyak di Ja-Teng, mengapa namaya Peranakan Etawa kemudian menjadi populer dengan sebutan Kambing PE, sudah banyak yang membahas dan menulisnya menurut versinya masing-masing .
Berikut saya artikel mengenai Kambing Peranakan Etawa
Jamunapari sangat terkenal sebagai Kambing Perah terbaik di India, ditempat asalnya kambing ini biasa di sebut sebagai “Pari”. Daerah asalnya adalah di Cakarnagar (mirip Cakranagara), yg beada di District ETAWAH, Negara Bagian Utar Prades. Habitatnya di sepanjang daratan (delta) antara sungai Jamuna dan Sungai Cambal. Dan juga di sepanjang sungai Kwari di Districk Bhind, negara bagian Madya Prades, yang berada di sebelah timur kota Dehli (deket Taj Mahal) merupakan tempat asalnya kambing PE.
Karena di India namanya bukan kambing Etawah tapi Jamunapari, yang artinya Keanggunan Jamuna.
Jamunapari telah lama menyesuaikan atau beradaptasi dengan tempat habitatnya tersebut di atas, yang sangat subur dan banyak tumbuh hijauan. Akibatnya dia tidak mampu hidup di tempat lainnya, sehingga Jamunapari tidak bisa di temukan di daerah lainnya.
Habitat mereka terbentang antara Districk Etawah kearah timur, menyeberangi sungai Jamuna seluas lebih dari 85.000 hektar. Keadaan tanahnya berlembah lembah dan berjurang jurang dengan kedalaman antara 5 meter sampai dengan 30 meter. Pada musim panas suhu udara bisa mencapai 120F, pada musim dingin 25F, dengan curah hujan kira-kira 30 inchi.
Lembah-lembah tersebut tertutupi oleh padatnya berbagai tanaman hijauan yang sangat subur, yang antara lain: Bajara – Gram – Plum – Babool – Akasia – Hingota – Congkra – Arhar (nama Indonesia-nya saya tidak pernah tahu). Dan semua tumbuhan tersebut sangat tergantung pada curah hujan.
Warna utama Jamunapari yang sangat di dambakan adalah Putih Bersih. Bulunya pendek, kecuali pada bagian paha dan kaki belakang yang berbulu panjang.
Hidungnya melengkung atau bengkok, seperti hidungnya tentara Romawi. Tanduknya menjulang ke atas, pada kambing dewasa panjang tanduknya bisa mencapai 25 cm
Kupingnya terjuntai panjang. Lehernya panjang dan kuat dan selalu lurus tegak. Punggungnya melengkung ke bawah dan sangat kuat. Ekornya pendek , seperti ekor kelinci, dan selalu ngacung ke atas. Kombinasi tampilan tersebut , membuat Jamunapari betul-betul nampak sangat anggun.
Kuping yang menjuntai panjang kebawah, merupakan ciri yang sangat unik dan menjadi dasar perilakunya yang nampak sangat aneh.
Pada anak Jamunapari yang baru berumur sekitar enam bulan, kupingnya bisa mencapai 20 cm panjangnya, sedangkan pada yang dewasa panjangnya bisa mencapai lebih dari 30 cm. Sehingga kupingnya selalu jauh lebih panjang dari pada panjang wajahnya. Pada saat kepala kambing ini menunduk, maka kupingnya akan menyentuh tanah terlebih dahulu sebelum mulutnya menyentuh tanah, bahkan kuping yang panjang tersebut juga akan menutupi kedua belah matanya saat menunduk untuk menggigit rumput yang berada di di tanah.
Rahang atas Jamunapari selalu lebih pendek dari pada rahang bawahnya, orang Bandung nyebutnya “Cameuh”, dokter gigi nyebutnya Brachygnathia. Hal ini juga menjadi ciri utama Jamunapari, yang juga mempersulit bahkan tidak memungkinkan dirinya untuk memakan rumput pendek di tanah.
Kalau anda tidak percaya cobalah , mulut pembaca di Cameuh-kan, lalu coba menggigit permen yang terletak di meja. Jika tidak bisa maka anda sebetulnya sama dengan Jamunapari, walaupun tidak mirip.
Hal ini tentunya menjadi permasalahan tersendiri bagi Jamunapari, sehingga dengan sendirinya Jamunapari lebih merasa nyaman untuk memakan ujung/pucuk rumput yang tinggi, dedaunan di semak-semak atau bahkan dedaunan pada tumbuhan yang tinggi.
Jamunapari yang di pelihara oleh masyarakat setempat, umumnya pada pagi hari di beri pakan konsentrat yg berupa campuran berbgai bijian dan hijauan, kemudian di lepas untuk merumput spanjang hari.
Betina yang hamil tidak di ijinkan keluar kandang untuk merumput, mereka tetap di kandang dengan diberi makanan special untuk ibu hamil, yang terdiri dari bajra, barley, jowar, gandum.
Anakan di biarkan menyusu pada induknya sampai dengan usia tiga bulan. Induk yang menyusui juga mendapat ransum makanan special, agar susunya membesar montok sehingga produksi susunya melimpah
Pada saat lahir berat kambing Jamunapari yang betina sekitar 3Kg, enam bulan -15 Kg, setahun 30 Kg. Sedangkan yang jantan sat lahir beratnya sama dengan yang betina sekitar 3Kg, namun laju pertambahan beratnya sangat pesat yaitu 1Kg/minggu sampai dengan usia 3 bulan, kemudian 1Kg /sepuluh hari. Pejantan Jamunapari bisa mencapai berat lebih dari 40 Kg pada usia setahun
Betina mulai hamil pada usia 18 bulan , dan melahirkan untuk pertamakalinya pada usia 23 bulan. Umumnya beranak kembar, namun beranak tiga ataupun empat sering juga terjadi.
Pemilihan bibit untuk indukan harus melalui beberapa kriteria yang rumit dan susah untuk saya fahami, walaupun sama sekali tidak bermuatan magic atau voodoo, hanya mereka yang mengetahui dan menyepakati persyaratan tersebut.
Yang pertama adalah warna harus putih bersih, dan ini tak bisa di tawar-tawar lagi.
Pejantan harus berasal dari Ibu yang sudah berumur tua, dan tidak boleh dari kelahiran pertama kedua dan ketiga, jadi harus dari kelahiran ke empat atau lebih.
Tanduk tidak boleh yang lurus, tapi harus melengkung ke atas, melengkung kebawah juga tidak boleh.
Bulu harus pendek dan bersinar mengkilap, bulu yang di paha dan kakibelakang harus panjang.
Hidung harus melengkung seperti hidung orang romawi, yang jantan harus berjanggut.
Tidak boleh ada warna hitam terutama pada hidung dan kepala.
Jika harus mengikuti persyaratan ini maka tidak ada satupun PE yang memenuhi persyaratan sebagai bibit yang baik, dengan arti kata lain PE sudah tidak di akui lagi sebagai turunan Jamunapari, berarti sudah menjadi jenis atau ras atau strain tersendiri yang berasal dari Indonesia
Pemeliharaan Jamunapari betina dan anakannya menjadi tanggung jawab sepenuhnya kaum wanita dalam keluarga, sedangkan yang jantan menjadi tanggungjawab kaum lelaki dalam keluarga. Dengan sendirinya kaum wanita akan menjadi lebih sibuk, mereka harus menyediakan makanan kambing, memandikan, membersihkan kandang, dll. Para wanita jauh lebih mahir dalam membantu kelahiran kambing, serta menangani ibu dan anaknya paska melahirkan.
Para wanitalah yang sebetulnya memegang peran utama dalam pemeliharaan kambing Jamunapari, kaum lelakinya hanya menangani yang jantan, untuk kemudian nampang bersama kambing jantan peliharaannya pada kontes-kontes yang sering diadakan oleh masyarakat setempat.
Pembelian kambing juga menjadi tanggung jawab kaum lelaki, sedangkan untuk penjualan kaum wanita dan lelaki mempunyai hak suara yang sama. Nah disini keributan sering terjadi, karena para wanita biasanya sangat menyayangi ternak kambingnya, mereka enggan menjualnya kecuali keadaan sangat mendesak. Sedangkan kaum lelaki lebih mengutamakan masalah keuangan, sehingga selalu ingin menjual ternak kambingnya secepat mungkin.
Kemahiran ketekunan keuletan seorang wanita muda dalam memelihara ternak kambing Jamunapari, sangat di hargai dan di puja oleh masyarakat setempat. Terutama oleh kaum lelaki, si wanita tersebut dianggap “pabrik duit” dan “sumber kehormatan”, yang dapat menaikan harkat dan martabat kaum lelaki tersebut. Berikut saduran dari situs yang ada di India:

JAMNAPARI

The name is derived from the location of the breed beyond the river Jamna (Jamna Par) in Uttar Pradesh 1.
a) Distribution. Agra, Mathura and Etawa districts in Uttar Pradesh and Bhind and Morena districts in Madhya Pradesh. However, the pure stocks are found only in about 80 villages in the vicinity of Batpura and Chakar Nagar in Etawa district.
b) Numbers. The total goat population in the Jamnapari distribution area, according to the 1972 census, was 0.58 m. However, officials of the Animal Husbandry Department of Uttar Pradesh state that the total number of pure-bred Jamnapari does not exceed 5 000; these are located mostly in the Chakar Nagar area, between the Jamna and Chambal ravines. There is a serious need for conservation, multiplication and further improvement of the breed, considering the extremely small numbers of pure-bred animals remaining. Jamnapari is one of the largest goats in India; it has been extensively utilized to upgrade indigenous breeds for meat and milk, and has been taken to neighbouring countries for the same purpose.
c) Climate

AverageRange
Average monthly temperature (°C)

minimum
maximum
19.0
32.3
7.4–29.5
22.2–41.8
Average monthly relative humidity (%)

morning
evening
60
41
30–81
18–75
Annual rainfall (cm)76.54
d) Breed characteristics
i) SizeAdult maleAdult female
Body weight (kg)44.66 ± 1.89 (49)38.03 ± 0.63 (168)
Body length (cm)77.37 ± 1.23 (49)75.15 ± 0.46 (168)
Height at withers (cm)78.17 ± 1.25 (49)75.20 ± 0.38 (168)
Chest girth (cm)79.52 ± 1.2 (49)76.11 ± 0.38 (168)
ii) Conformation. Large animals. There is a great variation in coat colour, but the typical coat is white with small tan patches on head and neck. The typical character of the breed is a highly convex nose line with a tuft of hair, yielding a parrotmouth appearance. The ears are very long, flat and drooping; ear length: 26.79 ± 0.21 cm (216). Both sexes are horned; horn length: 8.69 ± 0.27 cm(108). Tail is thin and short. A thick growth of hair on the buttocks, known as feathers, obscures the udder when observed from behind. The udder is well developed, round, with large conical teats.
JAMNAPARI
a) ADULT MALEb) ADULT FEMALE
c) TYPICAL HEAD SHOWING PARROT MOUTHd) FLOCK

e) Flock structure. The average flock contains 16.0 ± 2.57 individuals (range: 8 to 41), of which 0.25 adult males, 8.65 adult females and 7.1 young.
f) Management and feeding. The flocks, stationary, are maintained primarily on tree loppings, acacia pods and stubble of cultivated crops. Some supplementary feeding (200 to 250 g/day of Arhar and gram) is given to lactating animals. The animals are housed in the courtyard within the living quarters, under a thatched shed with a thorny fence. Most animals are docked. Castration does not take place.
g) Reproduction. In farmers’ flocks: kidding percentage: 124.25 ± 6.05 (12); litter size: singles: 69.0 ± 7.1%; twins: 27.8 ± 6.46%; triplets: 3.2 ± 0.0%. Under farm conditions: age at first kidding (14, 30): 737.0 ± 21.25 days (88); kidding interval (14): 229.3 ± 26.71 days (8); service period (14): 101.4 ± 13.03 days (11); kidding percentage (30): 79.6 (339); litter size (16, 30): singles: 56.2%; twins: 43.1%; triplets: 0.7% (329).
h) Mortality. In farmers’ flocks: young: 5.75 ± 2.5% (10); adults: 4.21 ± 1.97% (12).
i) Breeding. Flocks are pure-bred. Selection in bucks is based on dam’s milk yield.
j) Performance
  • Milk. Average lactation yield (30): 201.96 ± 6.65 kg (166); lactation length (30): 191 ± 6 days (116); average daily yield (24): 1.752 ± 0.031 kg (434); dry period (30): 115 ± 3 days. In farmers’ flocks, average daily yield: 2.15 ± 0.30 kg; average lactation length: 255 ± 6.7 days.
  • Meat: body weight (kg) (sources: 10, 12, 15, 28, 30, 33)
At birth4.27 ± 0.04 (372)
3 months12.11 ± 0.45 (13)
6 months15.56 ± 1.67 (5)
9 months24.00 ± 1.16 (5)
12 months29.65 (100)
Dressing percentage on pre-slaughter live-weight basis (15): 44.57 ± 1.09 (5) at 6 months, and 48.16 ± 0.91 (5) at 9 months. Bone/meat ratio (25, 33): 1:3.89.
Bagaimana ceritanya Jamunapari bisa sampai di Indonesia:
Orang asing yang pertamakali membawa Jamunapari keluar dari daratan India, adalah bangsa Inggris yang menjajah daratan India pada jaman kolonial dahulu kala. Jamunapari di bawa ke daratan Eropa, kemudian ada yang di kawin silangkan dengan beberapa kambing lokal Inggris, yang sekarang sangat populer dengan sebutan Kambing Anglo-Nubian.
Dari daratan Eropa inilah Jamunapari kemudian menyebar keseluruh penjuru dunia, bersamaan dengan menyebarnya kapal dagang bangsa-bangsa Eropa yang berlayar dan berniaga keseluruh penjuru dunia.
Di Amerika Jamunapari di akui sebagai nenek moyangnya kambing American-Nubian, yang terkenal banyak susunya.
Pada jaman Kumpeni dulu , kapal dagangnya VOC kalau berlayar ke daratan Indonesia selalu datang dalam keadaan kosong ruang kargo nya, ruang kargo yang kosong ini akan di isi muatan rempah-rempah dan hasil bumi lainnya, untuk kemudian di bawa ke daratan Eropa.
Pada suatu pelayaran kapal dagang VOC dari negara Belanda menuju Pulau Jawa di Indonesia, ada sepasang penumpang bangsa Belanda yang bernama Tuan Hollanda dan Nyonya Netherlandia. Meraka adalah pejabat perkebunan dari Belanda yang akan di tugaskan di Pulau Jawa, sebagai pengawas perkebunan yang biasanya di sebut Tuan Amtenar atau Juragan Kontrol.
Mengetahui kekosongan ruang kargo di kapal tersebut maka pasangan tersebut membawa beberapa pasang Kambing Jamunapari peliharaan kesayangannya, yang tidak ingin mereka tinggalkan di Belanda, sehingga mereka bawa untuk di pelihara di tempat tugasnya yang baru yaitu di Pulau Jawa, tepatnya di perkebunan yang berada di Jawa-Tengah.
Tuan dan Nyonya tersebut selalu menyebut Kambing Peliharaannya sebagai Kambing Asal Etawah, dan selalu memperkenalkan kambingnya kepada masyarakat di Jawa Tengah sebagai Kambing Etawah, dan masyarakat Jawa Tengah menyebutnya dengan nama Kambing Etawa tanpa bunyi dari huruf H. Kambing-kambing tersebut terus beranak pinak , Sampai sekarang anak cucu cicit disebut sebagai PE, yang berarti Peranakan Etawa, atau Perselingkuhan Etawa. Dan mungkin populasi terbanyaknya masih terdapat di tempat tersebut diatas.
Terimakasih dan Salam Hormat

Susu Kambing (Testimonial)


Curhat Bunda Dini












Wow.senengnya bisa menulis lagi, ketemu lagi dengan saya bunda Dini. Begini lho. Jika ada ibu-ibu yang mempunyai anak yang terkena flek, bronchitis, batuk-batuk biasanya dokter memberikan obat-obatan dengan dosis tertentu dan pastinya dengan jangka waktu yang lama mungkin bisa 1 bulan, 3 bulan atau bahkan 6 bulan.
Mungkin kita sebagai orang tua tidak banyak mengetahui bahwa setiap obat yang dikonsumsi tentunya ada efek samping, salah satunya mungkin pada saat pengobatan selama 6 bulan si penderita bisa sembuh total atau bisa juga masih diperpanjang. Namun kita tidak tahu apa yang terjadi kelak si anak menginjak dewasa?.
http://www.infobunda.com
Yang dikhawatirkan dari efek obat tersebut adalah jika si anak sudah dewasa cenderung si anak terkena infeksi saluran kencing, karena begitu seringnya si anak meminum obat tiap hari selama kurun waktu yang lama. Sangat kasihan juga kita sebagai orang tua melihat kondisi anak seperti tersebut.
Mungkin ibu-ibu pernah mendengar susu kambing, bahkan sudah ada yang mencobanya. Ini terjadi pada anak saudara saya, umurnya 5 tahun menurut dokter si anak terkena flek di paru-parunya. Kondisi kesehatan/daya tahan tubuhnya selalu menurun, jika sudah sehat mungkin hanya beberapa minggu kemudian sekalinya batuk dan muntah dan tidak mau makan. Kemudian suhu tubuhnya tinggi pada posisi perut kosong maka perut terasa mual yang ujung-ujungnya tubuhnya habis (kurus/ceking/kurang gizi).
Kemudian suatu hari pernah ada yang menganjurkan untuk mengkonsumsi susu kambing setiap hari satu gelas, dan apa yang terjadi setelah mengkonsumsi susu kambing selama beberapa hari saja si anak lebih sehat dari biasanya makannya juga banyak dan batuknya sudah berkurang. Dan tentunya tidak ada efek sampingnya, saat ini si anak tersebut menjadi anak yang pintar dan baraktivitas seperti anak-anak sehat lainnya.
Mungkin kandungan yang terkandung didalam susu kambing banyak sekali manfaatnya sehingga dapat menyembuhkan batuk-batuk pada anak serta meningkatkan system imun terhadap anak sehingga anak lebih tahan terhadap penyakit yang ada dilingkungan kita dan mungkin bisa meringankan beberapa penyakit yang lainnya.
Nah.. begitu banyak manfaatnya mengkonsumsi susu kambing, mudah-mudahan informasi ini bisa membantu anda semua minimal kita ambil manfaat yang besar untuk keluarga kita semua, Amin

True Story:”Susu Kambing Mengakhiri Kisah Penderita Hepatitis”

Kehadiran sang jabang bayi di rahim Elis tidak disambut suka-cita. Hatinya justru resah. Ia khawatir dirinya mewariskan virus hepatitis B yang telah 10 tahun bersarang ditubuh. Hasrat menggugurkan janin sempat terlintas di benak ibu 35 tahun itu.
Elis resah membayangkan penderitaan yang akan di lalui anaknya jika kelak terlahir ke dunia. Maklum, ia tahu betul betapa perihnya nestapa akibat ganyangan virus hepatitis yang ia alami sejak 1998. Nestapa itu bermula tatkala Elis mengeluh sakit tak terperi di ulu hati. Ia yang saat itu berusia 25 tahun menduga dirinya sakit maag. Makan saya memang tidak teratur, katanya. Kesibukan membantu suami mengelola toko bahan bangunan membuatnya berpaling dari pola hidup sehat.
Perih di ulu hati kian menjadi-jadi. Rahmat Afandi, suami Elis, segera memboyong istri ke dokter spesialis pemyakit dalam di daerah Tomang, Jakarta Barat. Hasil diagnosis dokter, Elis menderita mag kronis. Dokter pun memberikan obat untuk mengurangi asam lambung berlebih-penyebab mag. Setelah mengkonsumsi obat, kondisi Elis kembali pulih.
Kemoterapi
Beberapa waktu kemudian rasa sakit kembali menyambangi ulu hati Elis. Kali ini kondisinya bertambah buruk. Perut kian membuncit. Seperti hamil 7 bulan,� ujarnya. Sekujur tubuh pucat dan lunglai. Bila telapak tangan ditekan dengan jari, tak kembali memerah. Keduanya dingin.
Khawatir kondisinya kian memburuk, Rahmat pun segera bertolak ke RS Pelni, Jakarta Pusat. Disana Elis dirawat di instalasi gawat darurat. Setelah darah diperiksa dan perutnya dipindai dengan ultrasonografi (USG), teka-teki penyebab sakit Elis akhirnya terjawab. Ia terjangkit virus hepatitis B. Kadar HVDNA positif pada darah mencapai 1.527 pg/ml. Itu menunjukkan kadar virus hepatitis yang bersarang di aliran darah. Hasil USG menunjukkan, separuh hatinya telah mengeras alias sirosis.
Elis tak menyangka dirinya berada diambang maut. Bayangan ajal sempat melintas di pikirannya yang sedang galau. Namun, Elis tak mau pasrah begitu saja menghadapi vonis dokter. Ia pun menanyakan peluang kesembuhan bakal diraih. Kami hanya bisa berusaha. Perkara kesembuhan itu ada di tangan Tuhan,� kata Elis menirukan usapan dokter ketika itu.
Dokter menyarankan agar Elis menjalani terapi 3TC, salah satu terapi untuk menghalau virus hepatitis yang mengganas di tubuhnya. Ia mesti rutin mengkonsumsi obat berupa kapsul sekali sehari dan tidak boleh terlewat. Ia juga mesti rutin diperriksa setiap bulan untuk memantau perkembangan virus.
Purnama demi purnam ia lalui. Tak terasa 2 tahun ia sudah menjalani terapi. Namun, alamat kesembuhan tak jua tampak. Jumlah virus dalam darah berfluktuasi. Suatu kali jumlah virus anjlok hingga 32 pg/ml. Tak lama kemudian jumlahnya kembali melonjak. Melihat hasil yang tidak stabil, dokter menyimpulkan terapi itu gagal. Padahal, pada sebagian besar pasien hepatitis B, terapi 3TC tergolong tokcer. Keberhasilan terapi tergantung kecocokan dengan tubuh si pasien. Kegagalan itu mungkin disebabkan tubuh menolak reaksi obat, kata Elis mengulang ucapan dokter.
Interferon
Pada 2001, Elis kembali disarankan menjalani terapi. Kali ini jenis obat yang digunakan adalah interferon. Obat itu disuntikan melalui pembuluh darah. Dalam sepekan, Elis mesti menjalani 3 kali terapi di RS Pelni. Menurut Prof Dr dr Nurul Akbar SpPD KGEH, ahli hepatologi di Jakarta, interferon dikenal kalangan medis berfaedah memperbaiki hati. Namun, tingkat keberhasilan interferon hanya 10-15%,: kata Nurul. Meski di lapangan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis sebanyak 40%, tapi kemampuannya memusnahkan virus masih kecil.
Itulah yang dirasakan Elis. Setahun terapi, lagi-lagi tak menampakan hasil. Virus hepatitis tak juga beranjak dari tubuhnya. Bahkan efek samping dari terapi mulai tampak.Rambut saya rontok dan tubuh lemas terus,: kata Elis. Ia pun memutuskan berhenti terapi.
Pada 2003, Elis kembali menjalani terapi. Ketika itu pemerintah mendatangkan obat baru yang konon ampuh mengentaskan virus hepatitis di negara asalnya. Namun, baru beberapa bulan mengkonsumsi obat, efek samping mulai terasa. Sumsung tulang belakang saya seperti tersedot, sakit sekali. Lidah saya tak terasa, nasfu makan hilang, tubuh saya juga lemas,� katanya.
Meski harus bergelut rasa sakit, Elis bertekad meneruskan terapi. Seraya menjalani terapi, Elis tak tinggal diam. Ia getol berburu informasi tentang obat hepatitis di berbagai media. Begitu juga Rahmat. Ia menyambangi pasar Glodok yang marak penjaja obat tradisional cina. Saya beli obat cina yang berharga jutaan rupiah,kata Rahmat.
Susu kambing
Lagi-lagi jerih payahnya itu kandas. Alih-alih membawa kesembuhan, malah ngilu di sekujur tubuh yang didapat. Suatu ketika, masih 2003, sebuah media swasta mempublikasi acaraƂ yang mengupas faedah susu kambing bagi kesehatan. Karena penasaran, Elis menghubungi redaksi media itu dan meminta nomor telepon peternak yang menjual susu kambing ettawa. Ia bersama suami kemudian mengunjungi peternak itu di Bogor.
Tiba di rumah, Elis mengkonsumsi susu kambing hingga 2 liter perhari. Ia juga tetap mengkonsumsi obat terapi. Beberapa bulan mengkonsumsi susu kambing, alamat kesembuhan mulai terasa. Rasa sakit dan lemas yang biasanya dirasakan selama terapi kini berangsur hilang. Badan saya lebih bugar,: katanya. Pada 2004, sang suami mengajak Elis bertolak ke luar negeri. Ketika tiba di tanah air , tubuh saya tetap bugar,� imbuh ibu 2 anak itu. Ia akhirnya menghentika terapi dan hanya mengkonsumsi vitamin.
Bukti kesembuhan itu juga datang ketika jabang bayi hadir di rahim Elis. Rasa terkejut, bahagia, dan resah bercampur-aduk dalam batin Elis. Saya terkejut. Orang yang sedang kemoterapi biasanya mustahil bisa hamil karena efek samping terapi yang menyebabkan rahim menjadi kering�,katanya. Ia juga bahagia karena telah 10 tahun tidak menimang-nimang sang bayi.
Di balik kebahagiaannya itu, Elis juga menyimpan resah yang mendalam. Ia khawatir virus hepatitis B juga bersarang di tubuh sang bayi. Keresahan itu terus membayangi hari-harinya menjalani kehamilan. Selama hamil, Elis tetap rutin mengkonsumsi susu kambing.
Hari yang dinanti akhirnya tiba. Pada November 2005, anak keduanya itu lahir. Yang paling menggembirakan, hasil pemeriksaan darah menunjukkan, tak satu pun virus hepatitis bersarang di tubuh anaknya. Kebahagiaan Elis pun kian membuncah ketika dokter mengatakan kondisi hati Elis kian membaik. Hati yang tadinya mengeras akibat sirosis, perlahan di tumbuhi sel-sel baru. Ia pun hanya disarankan memeriksakan diri 3 bulan sekali.
Asam lemak
Bagaimana peran susu kambing membantu penyembuhan hepatitis? Menurut Dr H.P Maree, MBChB, dari Schweizer Reneke, Transvaal Barat, Afrika Selatan, susu kambing kaya asam lemak rantai sedang berkhasiat. Total jumlah asam lemak jenuh rantai sedang pada susu kambing hampir setara air susu manusia.
Kandungan asam laurat-yang juga terdapat pada virgin coconut oil (VCO)-susu kambing mencapai 4,5% pada air susu manusia 5,8%. Susu kambing juga mengandung asam kaprat paling tinggi ketimbang air susu manusia dan sapi yaitu 2,2%. Sedangkan air susu manusia hanya 0,3% dan sapi 1,2%. Asam laurat dan kaprat dikenal sebagai antivirus.
Susu puan-sebutan lain susu kambing-juga mengandung niasin yang mencapai 0,676 mg, lebih tinggi daripada susu sapi, 0,261 mg. Menurut Dr. Elvina Karyadi MSc, ahli gizi masyarakat Universitas Indonesia, suplemen vitamin B3 atau niasin biasanya diberikan pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi untuk mengurangi efek toksis kemoterapi. Oleh sebab itulah ketika menjalani terapi, tubuh Elis tetap segar.
Disadur dari majalah Trubus Edisi 448 Maret 2007/XXXVIII
Tak ada kebahagiaan melebihi kebahagiaan seorang ibu yang dikaruniai anak yang sehat. Demikian juga saya, Alhamdulillah, begitu anak saya yang pertama lahir rasanya saya lega karena dia lahir dalam kondisi sehat tak kurang satu apapun. Hingga enam bulan kemudian saya mendapatkan ujian yang sungguh menguras fisik dan psikis saya. Secara tiba tiba anak saya kencing darah. Kaget! Lebih dari itu, saya merasa tiba tiba dunia runtuh.
Memang sebelumnya
saya merasa curiga karena seharian hanya
kencing dua kali. Layaknya bayi,
seharusnya minimal kencing empat kali
dalam sehari. Kecurigaan saya ternyata beralasan. Tanpa menunda-nunda saya langsung
membawa anak saya ke Rumah Sakit
untuk mendapatkan perawatan. Saya
merasa tidak tega, karena seharian penuh
dia menangis mungkin menahan sakit.
Hingga akhirnya dokter menyarankan saya untuk dirawat. Setelah beberapa hari mendapatkan
perawatan akhirnya dokter perpendapat
bahwa anak saya mengalami infeksi
saluran kencing, hal yang biasa dan tidak
perlu dikhawatirkan karena umum terjadi
pada anak anak. Mendengar penjelasan dokter saya merasa sangat lega dan lebih
tenang. Setelah panasnya turun anak
saya sudah boleh pulang. Namun ketenangan saya kembali terusik
karena secara tanpa saya sadari saya
memeriksa kemaluan anak saya setelah dia
kencing, hal yang tidak pernah saya
lakukan sebelumnya… mungkin naluri seorang ibu. Betapa terkejutnya, saya
mendapati batu berukuran sekitar 3 mili di
sana! Tangan saya gemetar, saya tak tahan
menahan tangis. Tak tega melihat anak
saya meronta ronta menahan sakit.
Semakin lemas saya ketika saya dapati
sekitar 2 – 3 batu walaupun dalam ukuran
yang lebih kecil. Saya segera melapor dan, setelah
menjalani pemeriksaan dokter
menyarankan agar anak saya di rontgen
saja. Saya menolak karena saya tahu
resikonya, dan sebaliknya menyarankan
dokter untuk memeriksa dengan bantuan USG bagi anak saya. Dokter malah
menertawakan saya. Apa daya, akhirnya
saya menurut saja. Benar saja, hasil rontgen nihil. Akhirnya
dokter mengikuti saran saya. Entah apa
yang menuntun saya untuk meminta
dokter melakukan USG untuk anak saya.
Sekali lagi, naluri ibu. Saya melihat kekhawatiran yang amat
sangat dari dokter yang melakukan USG
pada anak saya. Dengan nada suara
rendah dan menyesal dia berujar,”Ibu harus kuat, saya harus katakan bahwa
batu di ginjal anak ibu banyak sekali,
rumah sakit ini tidak memiliki alat yang
lebih baik untuk pemeriksaan lebih lanjut… sebaiknya ibu bawa anak ibu ke rumah
sakit di Bandung atau di Jakarta”. Dalam bimbang dan sedih saya harus
menguatkan diri saya. Karena pada saat
itu suami saya sedang pergi untuk ibadah
Haji. Tidak mungkin juga saya menelepon
beliau karena hanya akan membuat beliau
khawatir. Setelah berkonsultasi dengan beberapa kerabat, akhirnya kami
membawanya ke RSIB Harapan Kita. Dua minggu lebih anak saya menjalani
perawatan. Ternyata ini adalah kasus ke
tujuh yang pernah ada di RSAIB Harapan
Kita. Dokter dari berbagai keahlian
berbaur memberikan saran dan sepakat
untuk menunggu hingga usia anak saya cukup memungkinkan untuk dilakukan
operasi sambil menunggu berbagai
kemungkinan dan perkembangan. Tak kuat menahan beban akhirnya saya
memberi kabar pada suami untuk
meminta doa. Alhamdulillah, secara
alamiah 11 batu keluar begitu saja. Yang
tertinggal hanya dua buah bongkah
dengan ukuran yang lebih besar 4 mili dan 6 mili ‘plus’ beberapa batu berukuran kecil yang tampak masih sporadis di mana
mana. Hingga akhirnya dokterpun
menyarankan anak kami untuk dirawat di
rumah saja dan menjalani pemeriksaan
USG rutin setiap enam bulan. Saya masih penasaran, apa pasal di balik
kondisi anak saya? Karena selain masalah
batu dia juga sulit buang air besar dan
selalu merasa gatal di sekujur tubuhnya.
Akhirnya saya membawa anak saya
menemui seorang dokter ahli pencernaan di kawasan Bekasi. Dokter mengatakan
bahwa anak saya alergi susu sapi dan susu
kedelai. Beliau menyarankan agar anak
saya diberi susu kambing saja, tapi nanti
setelah usianya genap satu tahun. Saya ikuti saran dokter. Dalam
pemeriksaan USG yang pertama saya dan
dokter ahli ginjal di RSIB Harapan Kita
terkejut luar biasa. Ginjal anak saya lebih
bersih. Dua batu besar yang masih
bersarang juga semakin menipis. Saya katakan bahwa anak saya kini susu
kambing menjadi minuman rutin anak
saya. Saya senang bukan kepalang,
berucap syukur luar biasa! Perkembangan yang menggembirakan
terus saya dapatkan di pemeriksaan rutin
USG anak saya. Hingga pemeriksaan
terakhir sebelum saya berangkat ke Paris
untuk menemani suami studi di sana, anak
saya dinyatakan bersih! Alhamdulillah. Dokter yang rutin melakukan pemeriksaan
USG pada anak saya begitu heran. Karena
dia sangat tahu persis perkembangan
batu-batu di ginjal anak saya. “Anak ibu diberi obat apa?”, begitu dia bertanya dengan heranya. “Saya tidak beri obat apa apa karena dia masih bayi, saya hanya
mengikuti saran dokter ahli pencernaanya
untuk memberikan susu kambing karena
anak saya alergi susu sapi dan susu
kedelai”, begitu saya menjelaskan. Hingga saat ini saya masih bertanya tanya,
mengapa batu dapat bersarang begitu
banyak di ginjal anak saya? Dokter pun
tak ada yang tahu persis jawabannya.
Pada umumnya mereka menjawab karena
faktor genetika atau bawaan dari sejak bayi. Apapun penyebabnya, satu
pelajaran yang dapat saya bagi pada
pembaca : cobalah susu kambing jika ada
sanak saudara, kerabat hadai taulan,
sahabat atau orang terdekat, bahkan diri
Anda sendiri yang mengalami hal yang sama dengan anak saya. Karena saya
telah membuktikannya. Semoga
bermanfaat.
sumber: http://imarahmani.wordpress.com
Serta merta tangan Rossana-yang bersangkutan enggan disebut namanya-asyik menggaruk kaki yang gatal. Bekas garukan itu berubah menjadi luka. Semula kecil tetapi kemudian luka itu melebar dan sulit kering. Kejadian itu berulang-ulang, setiap gatal tangannya refleks menggaruk dan esoknya menjadi luka.
Itulah sebabnya ia kadang menahan tangan untuk tak menggaruk bagian tubuh yang gatal. Gangguan kesehatan lain juga muncul ketika usianya 47 tahun. Frekuensi berkemih lebih tinggi. Ketika malam, ia sampai 7 kali buang air kecil. Padahal, sebelumnya tak pernah. Bolak-balik ke peturasan ketika malam jelas mengganggu tidur Rossana. Pada siang hari juga demikian. Celakanya, pandangan matanya kabur. “aktivitas sehari-hari sering terganggu” kata Rossana.
Khawatir keadaan tambah memburuk, Rossana melakukan general Chek Up di sebuah rumah sakit di Purwokerto, Jawa Tengah. Hasilnya kadar gula darah mencapai 370 mg/dl. Ia positif menderita diabetes mellitus (dari bahasa Yunani : diabetes = urine berlebih, mellitus = madu).
Padahal dalam kondisi normal, kadar gula berkisar 100-140 mg/dl. Sejak itu pula ia harus menjalani diet ketat. Konsumsi nasi dibatasi, tidak boleh lebih dari ¾ piring. Ia melupakan hobinya menyantap berbagai penganan berbahan baku kacang-kacangan. Tak lupa, penyuka menyulam itu harus berhenti mengkonsumsi gula.
Menurut dr. Eduard Hutabarat, dokter di Cibubur Jakarta Timur, kekurangan hormon insulin dan konsumsi gula berlebih memicu diabetes mellitus, Rossana mempunyai kebiasaan yang mengundang diabetes mellitus. Saban pagi ia menyeruput segelas teh manis. Segelas teh manis lain ia minum saat petang. Setiap kali menikmati teh panas, kue-kue manis menjadi kudapan.
HERBAL
Pemicu lain berupa kekurangan mineral-mineral tertentu yang diperlukan untuk metabolism pankreas. Akibatnya pankreas gagal memproduksi hormone insulin.Hormon itu berperan mengatur kadar gula darah. Jika kadar gula darah melebihi normal, menyebabkan ginjal ikut mengeluarkan gula bersamaan dengan urine. Sayangnya perempuan 50 tahun itu juga tidak pernah berolah raga. Tanpa disadari menimbun gula dalam darah.
Gula bersifat menarik cairan sehingga volume urine berlebih. Dampaknya penderita kerap bolak-balik ke kamar kecil seperti dialami oleh Rossana. Cairan banyak yang hilang menyebabkan gampang sekali haus, selain itu glukosa yang terbuang bersama air kemih menyebabkan tubuh kehilangan energy. Tubuh akhirnya gampang lelah dan mudah lapar. Tak jarang hilangnya energy juga membuat penderita diabetes mudah mengantuk. Kondisi itu jelas mengganggu aktivitas Rossana yang terbilang aktif.
Belum lagi gangren alias luka yang tak kunjung sembuh di kakinya. Tubuh gagal metabolism gula menjadi adenosine tripospat (ATP) sehingga sel mati dan luka tak kunjung sembuh. Oleh karena itu ia ingin segera mengakhiri gangguan kesehatan itu. Ia menuruti saran teman-temannya untuk mengkonsumsi ramuan herbal. Ketika belanja ke pasar, Ibu 3 anak itu membeli beberapa bungkus herbal. Sayangnya Rossana tak mengetahui jenis herbal itu.
Ia menyeduh 4 sendok serbuk jamu dalam 1 gelas air panas. Dalam sehari ia mengkonsumsi 1 kali. Sebulan setelah rutin mengkonsumsi ramuan itu, tanda-tanda kesembuhan mulai tampak, kadar gula darahnya turun menjadi 230 mg/dl. Namun hingga 6 bulan kemudian, kadar gula darah tak bergeming dari angka 230 mg/dl.
HILANG GATAL
Setelah mencoba herbal lain, Rossana akhirnya tertarik mengkonsumsi susu kambing. Produk itu diperoleh dari kambing peranakan ettawa (PE). Informasi khasiat susu kambing ia peroleh dari sebuah media. “kebetulan di dekat tempat tinggal saya ada peternakan kambing perah” katanya. Rossana pun memesan 10 kantong susu puan –nama lain susu kambing- masing-masing berisi 200 ml. Susu Kambing murni itu ia konsumsi 2 kali sehari masing-masing 1 kantong sebelum sarapan dan makan malam.
Baru 3 hari mengkonsumsi, ia merakan perbedaan “rasa gatal mulai berkurang dan tidur terasa enak” ujar Rossana. Konsumsi susu kambing pun ia lanjutkan. Setelah 2 bulan, ia kembali mengecer kadar gula darah. Hasilnya menggembirakan “Nilai gula darah turun ke angka 145 mg/dl.” Katanya. Pengecekatan terakhir pada Maret 2007, kadar gula darahnya normal. Pandangan mata yang kabur sedikit demi sedikit menghilang. Badan pun dirasa lebih segar dan bertenaga.
Menurut Zen Djaja MD, dokter di Malang, Jawa Timur, susu kambing ampuh mngatasi diabetes lantaran produk itu kaya nutrisi. Kekurangan Nutrisi juga memicu diabetes mellitus karena produksi insulin oleh pankreas terhambat. Susu kambing kaya protein dan asam amino menambah nutrisi tubuh menjadi lebih baik, pankreas bekerja optimal untuk memproduksi insulin.
Elliot K Greenwood periset Massachussets State Collage and Agricultural Experiment station, Amherst Amerika Serikat, menemukan protein A2 beta-casein dalam susu kambing. Protein itu berbeda dengan kerabatnya dalam susu sapi, A1 beta-casein yang dituduh memicu diabetes. Sedangkan A2 beta-casein aman bagi penderita kencing manis.
Disadur dari Majalah Trubus 480 edisi maret 2008
Sunday, February 8th, 2009
Ida Rahmawati panik bukan kepalang ketika wajah buah hatinya Sekar Ayu Dyah Larasati membiru. Mata bocah 5 tahun itu terpejam. Napasnya tersengal-sengal seperti tercekik. Berkali-kali Ida menepuk-nepuk pipi anaknya, tetapi Dyah tak merespon. Ia bergegas membawa Dyah ke Rumah Sakit Usada Insani, Tangerang, Provinsi Banten. Diagnosis dokter, siswa Taman Kanak-kanak itu mengidap asma.
Bayangan 5 tahun silam melintas di benak Ida Rahmawati. Ia ingat persis, ‘pada umur 6 bulan, Dyah kerap batuk-batuk dari jam 02.00 sampai 04.00,’ ujar Ida. Dokter hanya meresepkan sirop obat batuk dan antibiotik. Beberapa bulan berselang, timbul gatal-gatal pada kulit. Ia pun kembali memeriksakan Dyah ke dokter. Hasilnya, Dyah divonis alergi susu sapi. Oleh karena itu Ida mengganti susu bubuk sapi dengan susu bubuk kedelai. Penggantian itu memang menghilangkan gatal-gatal pada kulit Dyah. Namun batuk pada malam hari tak kunjung reda.
Bahkan setahun kemudian, batuknya semakin parah. Napas tersengal-sengal seperti tercekik. Ida Rahmawati menyambangi dokter lain untuk mengetahui penyebab batuk berkepanjangan itu. Saat itulah ia tahu, Dyah mengidap asma karena alergi susu sapi. Sejak diagnosis asma itulah, Dyah yang saat itu berusia 2,5 tahun mengkonsumsi puyer antialergi 6 kali sehari. Kebiasaan itu berlangsung hingga Dyah berusia 7 tahun. Untuk memberikan pertolongan segera, Ida menyiapkan alat bantu pernapasan nebulizer dan tabung oksigen ukuran 80 cm.
StresObat dan piranti itu tak juga membantu kesembuhan Dyah. Buktinya ia sering opname karena serangan asma. ‘Obat dan nebulizer sudah tidak mampu menolongnya,’ ujar sang bunda. Hampir setiap 6 bulan Dyah dirawat di rumahsakit selama 2-3 hari. Asma Dyah kambuh terutama saat udara panas. Di sekolah yang dilengkapi pendingin ruangan, asma Dyah tak pernah kambuh. Namun, begitu pulang karena udara panas napasnya terengah-engah.
Menurut dr Mohamad Soleh, asma bisa kambuh salah satunya bila dipicu stres. Stres bisa secara fisik maupun psikis. Stres fisik bisa karena panas, dingin, lelah atau karena penyakit lain. Asma Dyah kambuh saat udara panas bukan udara dingin seperti asma pada umumnya. Menurut dr Imelda Magaritha asma adalah gangguan pernapasan karena alergi. Gangguan itu berupa penyempitan saluran pernapasan yang menghambat udara keluar dari paru-paru. Asma dapat kambuh jika sistem kekebalan terpicu oleh penyebab alergi. Penyebab alergi berbeda setiap individu, misalnya alergi susu sapi, udara dingin, debu atau stres.
Ketika upaya penyembuhan secara medis tak menggembirakan, Ida mencoba pengobatan tradisional. Atas saran kerabatnya, ia memberikan berbagai obat tradisional seperti hati kelelawar, hati kura-kura, dan hati unta pada waktu yang berbeda. Dosisnya 50 gram 3 kali sehari. Sayang, kesembuhan itu belum juga muncul.
ToleransiPada Oktober 2005, seorang rekan menyarankan untuk mencoba susu kambing. Barharap kesembuhan pada anaknya, Ida pun menuruti saran itu. Ia memesan 10 liter dengan harga 15.000 per liter. Susu kambing dikemas 200 ml, Ida mesti memanaskannya sebelum memberikan susu itu kepada Dyah. Sekali minum Dyah menghabiskan 200 ml dengan frekuensi 3 kali sehari. Efek terlihat pada 3 bulan pertama. Batuk pada malam hari mereda dan napas tersengal tidak terdengar lagi.
Setelah 3 bulan mengkonsumsi susu kambing, asupan puyer antialergi dihentikan. Pada 3 bulan kedua susu kambing diberikan hanya 2 kali sehari. Untuk selanjutnya sampai sekarang Dyah tetap meminum susu kambing, tapi cukup sekali sehari. Setelah rutin mengkonsumsi susu kambing, setahun terakhir asma Dyah tidak pernah kambuh. Tidak ada lagi acara bolak-balik ke rumahsakit. Nebulizer yang setia memberi oksigen pun teronggok di sudut kamar.
Yang terpenting, gadis cilik berusia 9 tahun itu sudah bisa tertawa lepas saat bermain dengan teman-temannya. Tidak akan terdengar lagi larangan ibunya untuk menahan tawa dan gerakan kala asyik bermain. Bagaimana duduk perkara susu kambing mengobati asma? dr Imelda Margaritha menuturkan susu kambing meningkatkan daya tahan tubuh. Itu lantaran kandungan mineral berupa magnesium, klorida dan selenium yang bagus untuk metabolisme tubuh.
Susu kambing biasanya dikaitkan dengan asma karena alergi susu sapi. Jika seseorang alergi susu sapi, sebenarnya dia alergi dengan gula atau protein dalam susu sapi atau dikenal dengan sebutan ? A1 kasein; susu kambing, betakasein. Susu kambing hanya mengandung 4-4,1% gula laktosa sehingga masih ditolerir untuk orang yang alergi laktosa. Bandingkan dengan kadar laktosa susu sapi yang berkisar 4-7%
Jadi, penderita asma sembuh atau reda setelah minum susu kambing, berarti dia alergi dengan komponen yang ada pada susu sapi atau produk dari susu sapi. Jika tidak reda, maka pemicu asma bukan karena alergi dengan komponen tadi.
Susu kambing bisa dikonsumsi dalam bentuk cair, bubuk bahkan tablet. Dalam hal kestabilan zat aktif (protein, mineral, vitamin), susu kambing tablet lebih stabil daripada bubuk dan cair. Apa pun pilihannya, susu kambing terbukti mujarab mengatasi asma seperti yang dialami Sekar Ayu Dyah Larasati. (Nesia Artdiyasa)